SATU KISAH SERIBU PETUALANGAN (eps-1)

tn

Pagi itu seperti pagi-pagi yang lain tepat pukul 06.15 ia sudah berdiri di depan rumah. Hanya berdiri dan hanya berdiri dengan memakai seragam kebanggaan kami putih biru tanpa sepatah kata pun memanggil nama saya. Tapi, seperti pagi-pagi yang lainnya pula saya pun sudah mahfum bahwa saya harus segera bergegas menyelesaikan sarapan dan segera berlari mengambil tas dan memakai sepatu kets. Petualangan pagi itu pun dimulailah….

Bersama sang sahabat ini setiap pagi kami menyusuri jalanan yang untunglah meski saat itu baru menginjak pertengahan tahun 1980an sudah diaspal. Sebagaimana daerah tepi gunung, kami pun harus melewati jalanan yang mendaki hingga terkadang cukup membuat kami terengah-engah. Tak mengapa, udara pagi yang dingin membuat badan kami yang kurus ini tetap tangguh tak menghiraukan lelah untuk mencapai sekolah kami yang saat itu cukup bisa dikatakan jauh dari kota. Sesekali, ditengah perjalanan beberapa kawan yang kebetulan bersepeda balap menyapa sambil menuntun sepeda karena tak sanggup mengayuh di jalan yang mendaki. Begitulah, hari-hari kami lalui.

Tapi, bukan lah si bolang kalau lebih suka melewati jalan-jalan mulus yang beraspal. Demi menghemat waktu, kami mencoba menyusuri jalan setapak yang suatu ketika kami pernah mengamati beberapa orang melewatinya. Sepi, bagaikan membelah belukar kami melewati kebun-kebun singkong. Terkadang, kami pun terpaksa merelakan sepatu belepotan tanah liat karena harus mendaki jalan tanah yang jika hujan tiba tinggi badan kami seperti naik beberapa sentimeter karena tebalnya tanah yang menempel di sepatu. Di satu sisi kami cukup senang dengan ‘keberhasilan’ melakukan potong kompas, di sisi lain rasa bersalah atau lebih tepatnya khawatir karena pastilah lantai ruang kelas kami akan penuh dengan tanah liat akibat sepatu ajaib kami.

Continue reading “SATU KISAH SERIBU PETUALANGAN (eps-1)”

ICI dan Saya

Perkenalan saya dengan ICI (internet Cerdas Indonesia) berawal ketika seorang kawan mengunggah kumpulan cerpen yang diterbitkan oleh leutikaprio melalui salah satu situs jejaring sosial. Bagi saya status itu adalah awal dari segala awal saya berinteraksi secara dalam dengan internet. Langsung, saya buka situs tersebut karena saya sendiri menargetkan maksimal lima tahun ke depan berharap bisa menerbitkan juga sebuah buku. Aha…ternyata untuk bisa menerbitkan sebuah buku sangat mudah dan murah sekali. Leutikaprio seolah membuat mimpi saya begitu dekat. Tapi, ada satu hal lagi yang justru akan mengantarkan saya pada ‘dunia lain’. Di saat yang sama saya melihat pengumuman tentang kompetisi penulisan artikel Internet Cerdas Indonesia. Alhamdulillah tulisan yang saya masukkan mendapat penghargaan dari ICI. Namun, lebih dari itu, banyak hal yang saya peroleh dengan mengikuti kompetisi ini.

Continue reading “ICI dan Saya”

EAP: Saatnya Refreshing

Akhirnya tiba juga saat untuk memasuki babak baru petualangan. Jadi, kalau anda seorang PNS saran saya adalah kejarlah beasiswa ke luar negeri. Mengapa?

Hahai, pertama karena kesempatan untuk melanjutkan studi ke sana terbentang luas, apalagi untuk AUSAID yang saat ini memberikan kesempatan 400 mahasiswa Indonesia untuk belajar ke Australia. Bagi PNS barangkali belajar adalah hal yang kurang populer. Ah..mungkin ini hanyalah tuduhan saya saja. Hmmm mungkin juga karena realitas yang ada saat ini motivasi PNS melanjutkan sekolah bukanlah untuk belajar alias mencari ilmu. Sekali lagi maaf kalau ini juga satu tuduhan buat para PNS termasuk saya sendiri. Kalau memang seperti itu, mengapa harus mengejar beasiswa ke luar negeri.

Continue reading “EAP: Saatnya Refreshing”

MUNGGUR

Pernahkan anda mendengar kata munggur sebelumnya?

Saya yakin, hanya anda yang berasal dari Jawa lah yang mungkin pernah mengenal kata tersebut. Atau, bisa jadi meski anda dibesarkan di Jawa pun belum paham arti kata tersebut.

Jangan kuatir, anda tidak dikenakan denda satu rupiah pun kalau anda belum tau. Ya..tiba-tiba kata tersebut muncul begitu saya berfikir tentang ciri khas ke-Indonesiaan. Baiklah, munggur adalah kata lain dari pohon trembesi. Aha…ini ji ternyata artinya. Pohon trembesi tak hanya tumbuh di Pulau Jawa. Di mana saja pohon tersebut bisa di jumpai di negeri ini.

Continue reading “MUNGGUR”