Selamat Ulang Tahun Ke-6, Lelaki Kecilku..

Hari ini seharusnya aku bahagia. Tersenyum mengingat bahwa hari ini, senin, enam tahun lalu, kau terlahir.

Pernahkah kuceritakan padamu bahwa aku telah memendam mimpi bertemu denganmu, bahkan sejak saat usiaku masih belasan? Dulu, aku selalu mengangankan seorang kakak laki-laki.

Saat kau hadir, aku merasakan bahwa kau adalah lelaki yang dirindukan, tak hanya olehku, tapi juga orang tuaku dan adikku. Saat itu, aku merasa hidupku begitu sempurna. Dua orang gadis kecil, kakakmu, lalu kau yang selama ini kuimpikan, telah membuat jiwaku lebih terang.

Semenjak empat tahun lalu, aku selalu dibuat salah tingkah setiap mengawali tahun. Pun di tahun ini yang kupikir aku sudah bisa menapak dan memandang tegak sang rembulan yang selalu memikatmu. Nyatanya, tidak demikian.

Sempat terfikir untuk melewatkan hari ini sebagaimana aku melewati hari-hari lain.

Tapi,

aku memutuskan untuk mengatakan tidak, dan memberanikan diri untuk membawa anganku dan sepenuh hatiku untuk membersamaimu hari ini.

Aku sempat tersenyum saat menyaksikan beberapa tingkah lucumu. Sayangnya, semakin lama aku menatapmu, semakin aku tak kuasa menahan untuk tidak meneteskan air mataku.

Lalu terlintas, ah..bukankah hari ini adalah hari ulang tahunmu, bukan hari di mana engkau tak lagi bersamamu. Harusnya, hari ini adalah hari bahagiaku.

Lalu, aku juga teringat sahabatku juga pernah berkata, seharusnya aku bahagia karena telah diberikan kesempatan untuk bertemu denganmu.

Bahkan, aku juga diberikan kesempatan untuk merasakan pelukanmu, merasakan tangismu, merasakan indah senyummu, merasakan sakitmu.

Biarlah, biarlah jika aku masih tetap mengisi hari ini dengan air mata

Biarlah, biarlah jika hari ini rasa bersalah itu kembali menyapaku. Biarlah, biarlah aku nikmati segala rasa itu.

Aku berharap,

rasa itu akan selalu mengingatkanku untuk selalu memantaskan diri agar kelak aku bisa bertemu denganmu

 

Leave a comment